Mengenal Durian MusangKing – Durian musangking, mendengar durian jenis ini memang sudah tidak asing lagi. Yups, Buah Durian musangking saat ini telah menjadi primadona baru bagi para pecinta durian. Pasalnya, buah durian ini hadir dengan berbagai keunggulan yang sulit untuk ditolak. Buah durian musangking memiliki daging buah yang tebal, bertekstur lembut dan spacy, dagingnya berwarna kuning kunyit serta bijinya kempet. Lalu bagaimana dengan rasanya?. Buah durian musangking menawarkan citarasa manis, legit, dengan sedikit rasa pahit, sangat pas untuk lidah orang Indonesia.
Aroma dan citarasa durian musangking juga sangat berbeda apabila dibandingkan dengan durian montong. Buah durian musangking dikenal memiliki aroma yang harum menyengat dan sedikit alkoholis khas buah durian, tentunya menjadi aroma yang menggoda bak wewangian mewah. Dipadu dengan kelembutan daging buahnya bagai memakan mentega yang meleleh dimulut.
Buah durian musangking memiliki citarasa yang lembut menari-nari di lidah seperti mentega yang meleleh dipadu dengan balutan rasa manis elegan dan sedikit rasa pahit membuatnya makin mantap. Ibarat menikmati kopi sejati, kopi tanpa aroma harum dan rasa pahit khas kopi, bukanlah kopi yang mantap. Kombinasi yang membuatnya mendapat predikat raja buah dari malaysia.
Mengenal Durian Musangking
Sejarah Durian Musangking
Di negara asalnya Malaysia, tanaman durian musangking memiliki nama asli Mao Shan Wang yang secara harfiah berarti Raja Kucing. Sang Raja Musangking berasal dari negara jiran Malaysia, tepatnya di daerah Kelantan. Muncul sekitar tahun 1990-an, namun baru terdaftar resmi di Kementrian Pertanian Malaysia pada tahun 1993 atas prakarsa seorang warga bernama Wee Chong Beng. Nama patennya adalah D-197. D singkatan dari Durio zibethinus atau nama ilmiah buah durian. Sedangkan angkanya berarti ia adalah varietas durian ke-197 yang pernah ditemukan. Sangat menarik untuk dicatat bahwa kata “musang” disini tidak mengacu pada kucing luwak melainkan sebuah daerah bernama “Gua Musang” dimana kloning ini pertama kali ditanam dan menjadi sangat populer di kalangan petani di sana.
Keunggulan Durian Musangking
Sekilas fisik, buah durian musangking tidak berbeda dengan buah durian pada umumnya. Namun bila diperhatikan seksama terdapat perbedaan yang bisa kita kenali. Buah durian musangking berukuran kecil, bobot rata-rata buah durian musangking hanya sekitar 1-2 kg/buah. Pada bagian kulit durian musangking berwarna hijau semu kekuningan saat sudah matang, semburatnya terlihat dari ujung duri sampai kedasar kulitnya. Bentuk durinya pun berbeda dengan duri buah durian kebanyakan yang runcing memanjang dan ‘rengket’, duri musangking berbentuk mirip piramida dan letaknya saling berjauhan. Bagian tangkai durian musangking lebih panjang dari umumnya dengan mahkota buah (bagian tangkai pada buah) yang dijauhi durinya. Selain itu, ciri unik lainnya adalah terdapat garis pembelah kulit membentuk pola bintang pada bagian pangkal bangkal buah, garis ini terlihat sangat jelas.
Pada bagian daunnya memiliki ciri-ciri khusus yakni bentuk daunnya daunnya berbentuk corong agak memanjang, terletak berseling dan bertangkai, daunnya mempunyai ujung yang berbentuk lebih lancip jika dibandingkan dengan jenis lainnya. daunnya berwarna hijau terang dibagian atas, dan bagian bawahnya berwarna perak atau keemasan dengan bulu-bulu bintang.
Prospek Bisnis Durian Musangking
Untuk saat ini pasar durian musangking masih sebatas kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, mengingat harga jualnya yang masih terbilang sangat tinggi. Sebagai informasi, Kebutuhan durian musangking di Jakarta saja menurut salah satu sumber mencapai 2 ton/bulan pada satu/beberapa gerai penjualan saja, dengan harga jual mencapai Rp 135.000 per kg. Sedangkan di kota Surabaya, menurut sumber dari salah satu pasar swalayan terbesar disana membutuhkan minimal 100 kg sekali pesan dengan harga Rp 150.000/kg.
Di tingkat petani, buah durian Musangking dijual per butir. Dengan harga per butirnya dipatok antara Rp 100.000 – Rp 200.000. Bandingkan dengan harga jual durian lokal yang hanya rata-rata mencapai kisaran Rp 10.000 sampai Rp 30.000 saja per butirnya di tingkat pekebun.
Budidaya Durian Musangking
Budidaya durian musangking ini sebenarnya tidaklah susah. Pasalnya habitat asli tanaman musangking ini berada di daerah hutan hujan tropis khatulistiwa di asia tenggara, secara umum hampir sama dengan iklim dan cuaca di Indonesia. Sehingga membudidayakan durian musangking sangatlah mungkin dilakukan.
Tanaman durian musangking yang tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian 400-600 mdpl. dengan curah hujan tahunan rata-rata 2000 mm. Jenis tanah yang cocok untuk pertumbuhan durian musangking adalah tanah liat berpasir berpasir yang kaya kandungan bahan organik, dengan pH kisaran 6-7. Tanaman durian musangking membutuhkan banyak kehangatan khas tropis, kelembaban yang melimpah dan sinar matahari agar tumbuh subur. Suhu idealnya untuk tumbuh adalah rata-rata 23º C. Meskipun diketahui ia mampu tumbuh pada suhu 10º C namun hal itu berdampak pada jumlah daun yang dihasilkannya menurun drastis.
Aroma dan citarasa durian musangking juga sangat berbeda apabila dibandingkan dengan durian montong. Buah durian musangking dikenal memiliki aroma yang harum menyengat dan sedikit alkoholis khas buah durian, tentunya menjadi aroma yang menggoda bak wewangian mewah. Dipadu dengan kelembutan daging buahnya bagai memakan mentega yang meleleh dimulut.
Mengenal Jenis Durian Musangking |
Buah durian musangking memiliki citarasa yang lembut menari-nari di lidah seperti mentega yang meleleh dipadu dengan balutan rasa manis elegan dan sedikit rasa pahit membuatnya makin mantap. Ibarat menikmati kopi sejati, kopi tanpa aroma harum dan rasa pahit khas kopi, bukanlah kopi yang mantap. Kombinasi yang membuatnya mendapat predikat raja buah dari malaysia.
Mengenal Durian Musangking
Sejarah Durian Musangking
Di negara asalnya Malaysia, tanaman durian musangking memiliki nama asli Mao Shan Wang yang secara harfiah berarti Raja Kucing. Sang Raja Musangking berasal dari negara jiran Malaysia, tepatnya di daerah Kelantan. Muncul sekitar tahun 1990-an, namun baru terdaftar resmi di Kementrian Pertanian Malaysia pada tahun 1993 atas prakarsa seorang warga bernama Wee Chong Beng. Nama patennya adalah D-197. D singkatan dari Durio zibethinus atau nama ilmiah buah durian. Sedangkan angkanya berarti ia adalah varietas durian ke-197 yang pernah ditemukan. Sangat menarik untuk dicatat bahwa kata “musang” disini tidak mengacu pada kucing luwak melainkan sebuah daerah bernama “Gua Musang” dimana kloning ini pertama kali ditanam dan menjadi sangat populer di kalangan petani di sana.
Keunggulan Durian Musangking
Sekilas fisik, buah durian musangking tidak berbeda dengan buah durian pada umumnya. Namun bila diperhatikan seksama terdapat perbedaan yang bisa kita kenali. Buah durian musangking berukuran kecil, bobot rata-rata buah durian musangking hanya sekitar 1-2 kg/buah. Pada bagian kulit durian musangking berwarna hijau semu kekuningan saat sudah matang, semburatnya terlihat dari ujung duri sampai kedasar kulitnya. Bentuk durinya pun berbeda dengan duri buah durian kebanyakan yang runcing memanjang dan ‘rengket’, duri musangking berbentuk mirip piramida dan letaknya saling berjauhan. Bagian tangkai durian musangking lebih panjang dari umumnya dengan mahkota buah (bagian tangkai pada buah) yang dijauhi durinya. Selain itu, ciri unik lainnya adalah terdapat garis pembelah kulit membentuk pola bintang pada bagian pangkal bangkal buah, garis ini terlihat sangat jelas.
Pada bagian daunnya memiliki ciri-ciri khusus yakni bentuk daunnya daunnya berbentuk corong agak memanjang, terletak berseling dan bertangkai, daunnya mempunyai ujung yang berbentuk lebih lancip jika dibandingkan dengan jenis lainnya. daunnya berwarna hijau terang dibagian atas, dan bagian bawahnya berwarna perak atau keemasan dengan bulu-bulu bintang.
Prospek Bisnis Durian Musangking
Untuk saat ini pasar durian musangking masih sebatas kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, mengingat harga jualnya yang masih terbilang sangat tinggi. Sebagai informasi, Kebutuhan durian musangking di Jakarta saja menurut salah satu sumber mencapai 2 ton/bulan pada satu/beberapa gerai penjualan saja, dengan harga jual mencapai Rp 135.000 per kg. Sedangkan di kota Surabaya, menurut sumber dari salah satu pasar swalayan terbesar disana membutuhkan minimal 100 kg sekali pesan dengan harga Rp 150.000/kg.
Di tingkat petani, buah durian Musangking dijual per butir. Dengan harga per butirnya dipatok antara Rp 100.000 – Rp 200.000. Bandingkan dengan harga jual durian lokal yang hanya rata-rata mencapai kisaran Rp 10.000 sampai Rp 30.000 saja per butirnya di tingkat pekebun.
Budidaya Durian Musangking
Budidaya durian musangking ini sebenarnya tidaklah susah. Pasalnya habitat asli tanaman musangking ini berada di daerah hutan hujan tropis khatulistiwa di asia tenggara, secara umum hampir sama dengan iklim dan cuaca di Indonesia. Sehingga membudidayakan durian musangking sangatlah mungkin dilakukan.
Tanaman durian musangking yang tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian 400-600 mdpl. dengan curah hujan tahunan rata-rata 2000 mm. Jenis tanah yang cocok untuk pertumbuhan durian musangking adalah tanah liat berpasir berpasir yang kaya kandungan bahan organik, dengan pH kisaran 6-7. Tanaman durian musangking membutuhkan banyak kehangatan khas tropis, kelembaban yang melimpah dan sinar matahari agar tumbuh subur. Suhu idealnya untuk tumbuh adalah rata-rata 23º C. Meskipun diketahui ia mampu tumbuh pada suhu 10º C namun hal itu berdampak pada jumlah daun yang dihasilkannya menurun drastis.